Mengenal Fenomena Bediding: Suhu Dingin di musim kemarau
Dalam seminggu terakhir, Anda yang berada di kawasan selatan Jawa pasti merasakan suhu dingin menusuk. Ya, fenomena itu biasa disebut fenomena bediding
Apa itu? Bediding adalah sebuah kondisi di mana suhu lingkungan terasa lebih dingin dari biasanya. Fenomena ini telah menjadi perhatian utama di wilayah Indonesia bagian selatan.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Malang yang dilansir dari akun IG BMKG mencatat, bediding merupakan siklus musiman yang ditandai dengan aktivitas angin monsun timuran yang bersifat kering-dingin. Fenomena ini biasanya terjadi selama periode musim kemarau, khususnya dari bulan Juni hingga September, dengan puncaknya pada bulan Agustus.
Baca juga artikel : Berita update
- ilmuan Nasa telah temukan planet baru di luar tata Surya - New!
- Benarkah Uang Logam Rp 100 dan Rp 200 sudah tidak berlaku, Apa Kamu Merasakannya ?
- Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024, Pendaftaran Rekrutmen Dibuka Kapan? - New!
- Daftar Berkas yang Wajib Disiapkan Sebelum Seleksi CPNS 2024, Penedaftaran Dibuka Mei - New!
- Fakta Dibalik Film Vina Sebelum 7 Hari Akan Tayang di Bioskop 8 mei 2024 mendatang - New!
- Farel Prayoga Meninggal dunia
- Gempa Maroko: Ribuan orang tewas terkubur bangunan rumah
- Gerhana Bulan Terjadi Minggu Besok, Kemenag Ajak Umat Islam Shalat Khusuf
- Hamas sukses Lumpuhkan iron Dome Perisai Israel
- Heboh Meteor jatuh di jawa barat pada tanggal 14 September 2023
Apa Itu Bediding?
Bediding adalah kondisi di mana suhu lingkungan terasa lebih dingin dari normalnya. Fenomena ini terjadi karena adanya angin monsun timuran yang membawa udara kering dan dingin, serta minimnya tutupan awan yang menyebabkan radiasi panas dari permukaan bumi tidak terperangkap.
Hal ini mengakibatkan suhu udara menjadi lebih rendah daripada biasanya. Menurut BMKG, suhu terendah yang tercatat selama 30 tahun terakhir di Malang adalah 11.3°C pada Agustus 1994.
Dampak Fenomena Bediding
Bediding tidak hanya memengaruhi suhu udara, tetapi juga memiliki dampak signifikan terhadap kesehatan dan berbagai sektor lainnya, termasuk pertanian dan peternakan.
1). Dampak pada Kesehatan
Suhu dingin yang ekstrem dapat mempengaruhi indeks kenyamanan tubuh, terutama bagi kelompok rentan seperti lanjut usia. Kondisi ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti hipotermia dan penyakit pernapasan.
BACA JUGA HAL MENARIK DISINI
- MACAM MACAM PELAPUKAN YANG TERJADI DI BUMI
- ilmuan Nasa telah temukan planet baru di luar tata Surya - New!
- AWAN CUMULUS : PENGERTIAN, PROSES, CIRI-CIRI DAN JENISNYA
- LANGKAH PENCEGAHAN DAN MITIGASI BENCANA
- Ledakan Besar Matahari Saat Gerhana Total 8 April 2024
- NASA MENGKLAIM MATAHARI AKAN TERBIT DI BARAT - New!
Oleh karena itu, masyarakat di daerah yang terkena bediding perlu mengambil langkah-langkah pencegahan seperti memakai pakaian hangat dan menjaga kesehatan tubuh.
2). Dampak pada Pertanian
Fenomena bediding juga berdampak serius pada sektor pertanian. Terjadinya embun es atau frost di daerah dataran tinggi dapat merusak tanaman, menyebabkan layu atau bahkan kematian tanaman.
Hal ini tentu saja berdampak pada hasil panen dan kesejahteraan petani. Oleh karena itu, petani perlu mengambil tindakan preventif seperti menutupi tanaman dengan plastik atau kain pada malam hari untuk melindungi dari embun es.
3). Dampak pada Peternakan
Tidak hanya tanaman, peternakan juga bisa terkena dampak negatif dari bediding. Suhu dingin yang ekstrem dapat menyebabkan kematian pada hewan ternak, terutama unggas.
Maka, peternak perlu memastikan hewan ternaknya mendapatkan perlindungan yang cukup dari suhu dingin, seperti menyediakan kandang yang hangat dan ventilasi yang baik.
Cara Menghadapi Bediding
Untuk menghadapi fenomena bediding, masyarakat dan petani perlu melakukan beberapa langkah antisipatif:
1. Penggunaan Pakaian Hangat
Masyarakat harus mengenakan pakaian yang hangat, terutama pada malam hari ketika suhu turun drastis.
2. Perawatan Tanaman
Petani perlu menutupi tanaman mereka dengan bahan pelindung seperti plastik atau kain untuk menghindari kerusakan akibat embun es.
3. Perlindungan Hewan Ternak
Peternak harus memastikan bahwa kandang hewan ternaknya terlindungi dari angin dingin dan memiliki sumber panas yang cukup.
4. Konsultasi dengan BMKG
Masyarakat dan petani diimbau untuk selalu mengikuti informasi terbaru dari BMKG mengenai prakiraan cuaca dan suhu untuk mengambil langkah pencegahan yang tepat.
Peran BMKG saat Bediding
BMKG berperan penting dalam memberikan informasi mengenai fenomena bediding. Dengan data yang akurat dan prakiraan cuaca yang tepat, BMKG membantu masyarakat untuk lebih siap menghadapi kondisi ekstrem ini. BMKG juga melakukan sosialisasi mengenai langkah-langkah yang bisa diambil untuk mengurangi dampak negatif dari bediding.
Bediding merupakan fenomena musiman yang dapat membawa dampak serius bagi kesehatan dan sektor pertanian di Indonesia bagian selatan. Dengan langkah-langkah pencegahan yang tepat, masyarakat dapat mengurangi risiko yang ditimbulkan oleh suhu dingin ekstrem ini. Penting bagi masyarakat untuk selalu mengikuti informasi dari BMKG dan melakukan tindakan preventif yang diperlukan.
Fenomena ini mengingatkan kita akan pentingnya kesiapsiagaan dan adaptasi terhadap perubahan cuaca. Melalui kolaborasi antara masyarakat, petani, peternak, dan BMKG, dampak negatif dari bediding dapat diminimalkan, sehingga kesejahteraan dan produktivitas tetap terjaga
0 Response to "Mengenal Fenomena Bediding: Suhu Dingin di musim kemarau"
Post a Comment