Kampung Adat Cikondang, Rumah Adat Berusia 500 Tahun yang Masih Ada Hingga Sekarang

 Kampung Adat Cikondang

Tak sembarang orang yang bisa kunjungi Kampung Adat Cikondang ini. Pun, tidak setiap saat. Ada hari-hari khusus yang harus dipatuhi

Meski modernitas kota mulai menyerbu, namun Jawa Barat tetap teguh melindungi kearifan lokal budayanya. Mereka tetap menjaga nilai-nilai luhur kehidupan yang diwariskan oleh para pendahulunya.


 Suku Baduy misalnya, sub-etnis Sunda yang tinggal di Banten ini, hingga sekarang masih memegang teguh prinsip leluhurnya. Mengisolasi diri dari pengaruh modernitas, menjunjung tinggi nilai gotong royong dengan saling tolong menolong, dan menerapkan gaya hidup tradisional seperti tidak menggunakan kendaraan bermotor. Meski hidup jauh dari dunia luar, Suku Baduy tidak merasakan keterasingan. 
Mereka hidup sederhana, harmonis, dan bahagia dengan nilai-nilai yang dipegang teguh hingga sekarang.
Suku Baduy hanya satu contoh dari banyaknya kearifan lokal Jawa Barat yang tetap terjaga di masa kini. Selain Baduy, Jawa Barat memiliki Kampung Adat Cikondang yang dikenal dengan keteguhannya melindungi adat kesundaan.

Kampung Adat Cikondang, kampung adat berusia 500 tahun yang sempat rusak karena kebakaran Rumah adat Cikondang yang masih tersisa



Kampung Adat Cikondang berada di Desa Lamajang, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Kampung adat Cikondang merupakan pemukiman etnis Sunda yang telah menjadi bagian dari benda cagar budaya yang dilindungi. Kalau dihitung-hitung, Kampung Adat Cikondang telah berusia 500 tahun. Keberadaannya diperkirakan muncul pada awal abad ke-XIX atau sekitar tahun 1800. 

Namun, musibah besar terjadi. Pada tahun 1942, kebakaran besar melanda Kampung Adat Cikondang. Rumah-rumah adat yang berusia ratusan tahun hangus terbakar kobaran api. Peristiwa kebakaran tersebut telah menghancurkan kampung adat peninggalan leluhur Sunda. Hanya satu yang tersisa, rumah adat milik Bapak Anom Samsa di atas lahan seluas 3 hektar yang hingga kini dijadikan rumah adat oleh penduduk sekitar.

Keunikan bentuk rumah adat Kampung Cikondang



Rumah adat Kampung Adat Cikondang memiliki bentuk khas rumah adat Sunda. Posisi rumah adat Cikondang menghadap ke arah utara dan berada lebih tinggi dari rumah-rumah penduduk di sekitarnya. Bahan dasar rumah adat Cikondang terbuat dari bambu, kayu, dan ijuk. Dengan atap yang kiri kanannya agak melebar ke samping. Kemudian, konstruksi di bagian bawah rumah berupa kayu-kayu penyangga dengan dinding dan atap yang terbuat dari bambu. Rumah adat ini tidak memerlukan paku, masyarakat setempat menggunakan tali ijuk sebagai pengikat.

Hutan Larangan Kampung Adat Cikondang yang sarat kemistisan Pintu masuk hutan larangan. 

Kampung Adat Cikondang dikenal dengan hutannya yang keramat dan mitos-mitos setempat yang masih dipercaya. Masyarakat sekitar punya aturan yang kurang bisa diterima nalar. Seperti aturan melepas sandal saat memasuki Hutan Larangan.Ketika memasuki Hutan Larangan, pengunjung diharuskan untuk melepas sandal atau alas kaki. Yang tidak boleh dilanggar juga, masuk lah dengan melangkahkan kaki kanan terlebih dahhulu. Jika dipikir-pikir, aturan seperti ini kurang bisa diterima nalar di zaman yang serba modern. Di dalam kawasan hutan terdapar melati purba yang berusia sekitar 360 tahun. Uniknya, saat melati purba ini mekar, aroma wangi akan tercium di seisi kampung. Untuk menjaga keberadaan melati purba dan tumbahan lain yang ada di dalamnya, maka setiap pengunjung memang harus mematuhi aturan yang ada. Seperti melepas sandal. Bahkan, Hutan Larangan tidak bisa dikunjungi setiap saat. Pada hari Selasa, Jumat, dan Sabtu, Hutan Larangan ini tidak boleh dikunjungi oleh siapapun. Selain itu, umat beragama non muslim dan wanita yang sedang menstruasi pun dilarang memasuki hutan ini.Ada satu hal lagi yang unik, memotret di Hutan LaranganKampung Adat Cikondang ini pun tidak bisa sembarangan. Ada aturan yang harus dipatuhi. Salah satunya, hanya boleh memotret pada hari-hari tertentu, Minggu, Senin, Rabu, dan Kamis.

Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum kunjungi Kampung Adat Cikondang





Wisata Kampun Adat Cikondang memang belum sekomersil wisata budaya Suku Baduy. Belum banyak biro perjalanan yang akan mengantarkan ke sana. Maka, setibanya di Kampung Adat Cikondang, mintalah juru kunci setempat untuk menemani perjalanan. Saat ini, terdapat 5 juru kunci yang menjaga keberadaan Kampung Adat Cikondang, yaitu Ma Empuh, Ma Akung, Ua Idil (Anom Idil), Anom Rumya, dan Aki Emen.Hutan Larangan yang menjadi bagian paling menarik perhatian banyak orang tidak bisa dikunjungi setiap saat.Datanglah pada hari Minggu, Senin, Rabu, dan Kamis. Untuk para wanita, pastikan juga sedang tidak berhalangan saat ke tempat ini. Satu hal lagi, Hutan Larangan ini hanya diperuntukan untuk umat muslim.

0 Response to "Kampung Adat Cikondang, Rumah Adat Berusia 500 Tahun yang Masih Ada Hingga Sekarang"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel